TERTIB KERJA BUSANA KERJA
SEMI TAILORING SESUAI DESAIN
(JAS)
Tertib kerja adalah panduan
atau pedoman yang kita pakai untuk mengerjakan sesuatu agar pekerjaan yang kita
lakukan lebih terencana dan menghasilkan sesuatu secara maksimal dan lebih
baik.
Tertib kerja busana kerja
semi tailoring sesuai desain (jas) adalah sebagai berikut:
1.
Menyiapkan bahan dan alat yang ingin digunakan.
2.
Menyiapkan bahan yang akan diberi lapisan yang sudah
dipotong.
3.
Mengepres lapisan pada bahan utama.
4.
Dirader pada bagian lining dan princess, didelujur
kemudian dijahit.
5.
Menjahit peplum pada bagian belakang kemudian diobras.
6.
Menjahit bahu dan kerah sambungan belakang.
7.
Menjahit sisi, bahan utama untuk bagian diobras terlebih
dahulu.
8.
Menjelujur furing dengan bahan utama.
9.
Menjahit furing pada depan kanan kiri dan belakang.
10.
Menjahit peding diselesaikan dengan tusuk tikam jejak dan
tusuk balut.
11.
Menjahit kerah pada badan dan sambungan belakang.
12.
Menjahit sisi lengan kanan kiri kemudian diobras.
13.
Menjahit lengan pada kerung lengan.
14.
Menjahit kampuh kerung lengan dengan teknik penyelesaian
kumai serong (rompok).
15.
Menjahit kelim pada lengan.
16.
Menjahit lingkar badan bagian depan.
17.
Menjahit lubang
kancing dan pasang kancing

a.
Bahu
b.
Sisi
c.
Sisi Lengan
d.
Princess
e.
Kerung Lengan
f.
Peplum dan bagian belakang
g.
Lapisan depan dan badan untuk kerah
h.
Tengah belakang

a.
Sisi harus sama muka dan belakang dari pinggang ke bawah
sampai peplum.
b.
Sisi muka dan belakang.
c.
Kerah dan badan harus sama tengah belakang badan.
d.
Kelim untuk lengan adalah 3 cm.
e.
Kelim bawah peplum 2-3 cm.
SEMI TAILORING SESUAI DESAIN
(JAS)
1. Sesudah mempersiapkan pola, bahan
dan alat yang dibutuhkan, berikut ini adalah bagian kampuh yang akan
ditambahkan dan dibuat pada kain yang akan dijahit nantinya.
2. Penggelaran kain (spreading)
Penggelaran kain ini dilakukan pada bahan utama dan bahan tambahan atau
furing yang sudah ditentukan sesuai pola yang disiapkan dan pola yang sudah
dipotong sebelumnya. Pola tersebut kemudian di letakkan pada kain dan diberi
jarak pada kampuh yang sudah ditentukan dan harus memperhatikan bagian
seratnya.
Pada saat penggelaran kain dan motong bisa dilakukuan individu maupun dua
orang tergantung berapa meter kain yang sudah dibagikan.
3. Pemotongan (cutting) pada bahan utama
Pada pemotong ini dilakukan menggunakan gunting tidak menggunkan alat
untuk memotong karena teknik ini menggunakan teknik kustomit. Untuk memotong
kain pada bahan utama dan furing harus sesuai dengan garis pola yang sudah
ditandai dan diberi kampuh tadi.
4. Penggelaran (spreading) pada totol kodok
Setelah memotong kain, kain tersebut diletakkan di atas totol kodok untuk
diberi lapisan. Letakkan pola seirit mungkin agar cukup untuk semua pola
kecuali pola bada bagian furing.
5. Pemotongan (cutting) pada totol kodok
Setelah penggelaran kain kemudian potong sesuai pola yang sudah diletakkan
tadi. Jika totol kodok kurang boleh di tambahi pada bagian yang kurang diberi
toto kodok, akan tetapi lebih baik tidak ditambahi (pass).
6.
Pengepresan pada totol kodok
Pada pengepresan bisa dilakukan mesin pengepres atau menggunkan setrika
dengan cara menekan-nekan pada bagian yang di beri totol kodok agar meempel
pada kain. Dan ahrus diberi pelembab kain mori agar tidak lengket.
Kemudian setelah mngepres semua kain harus dirader agar memudahkan untuk
menjahit.
7. Menjelujur pada furing
Untuk memudahkan untuk menjahit sebaiknya kain pada bagian furing
didelujur terlebih dahulu.
8.
Uji coba membuat lubang kancing passepoille
Sebelum memulai
untuk menjahit kita mencoba terlebih dahulu untuk membuat lubang passepoille
dengan ukuran 20 x 20 atau 16 x 20.
Kemudian untuk
mebentuk kain serong membutuhkan ukuran 4,5cm untuk panjangnya dan lebar 2cm.
Dan nanti hasil
jahitan pada lubang passepoille maksimal panjang 2,2cm dan lebar 8mm, yang
diberi lapisan totol kodok kemudian disetrika dan jangan lupa diberi pelembab
kin mori.
SEMI TAILORING SESUAI DESAIN (JAS)
No
|
Nama bahan
|
Kebutuhan
|
Harga jual
|
Jumlah
|
1.
|
Bahan utama
|
1,5 m
|
Rp. 52.000, 00
|
Rp. 78.000,00
|
2.
|
Furing
|
0,5 m
|
Rp. 18.500, 00
|
Rp. 9.250,00
|
3.
|
Totol kodok
|
1,5 m
|
Rp. 32.000, 00
|
Rp. 48.000,00
|
4.
|
Peding
|
1 pasang
|
Rp. 4000, 00
|
Rp. 4.000,00
|
5.
|
Benang
|
3 buah
|
Rp. 1000,00
|
Rp. 3.000,00
|
6.
|
Kancing
|
2 buah
|
Rp. 250,00
|
Rp. 500,00
|
Jumlah
|
Rp. 142.750,00
|
Ongkos Jahit : Rp.
28.000,00
Harga Pokok : Rp.
142.750,00 + Rp. 28.000,00
: Rp. 170.750,00
Penyusutan : 5%
x harga pokok
: 5%
x Rp. 170.750,00
: Rp 8.537,5
Laba : 10%
x harga pokok
: 10% x Rp. 170.750,00
: Rp. 17.075,00
Harga Jual : Harga
pokok + penyusutan + laba
: Rp. 170.750,00 + Rp. 8.537,5 + Rp.
17.075,00
: Rp. 196.362,5
Pembulatan : Rp.
197.000,00
Jadi Harga Jual : Rp. 197.000,00
Sumber : Pemikiran Sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar